Prospek Usaha Gorden
Sebagian orang mungkin melihat bahwa
usaha gorden (gordyn/hordeng) nampaknya bukan usaha yang prospektif
untuk digeluti. Disamping kebutuhan gordyn bukan merupakan kebutuhan
primer, bahkan hanya merupakan kebutuhan tertier, intensitas orang
membeli gordyn pun tidak sering.
Anggapan ini barangkali tidak salah,
namun tidak sepenuhnya benar. Jika, usaha gorden merupakan usaha yang
tidak prospekstif, bagaimana mungkin kita bisa melihat toko-toko
gorden tetap eksis, banyak ditemukan dipinggir-pinggir jalan, bahkan
di pasar-pasar. Dan yang menarik jumlah toko gorden dan penjual atau
tukang gorden semakin hari bukannya berkurang justru malah bertambah,
meski pertambahannya tidak sebanyak toko-toko makanan atau
kelontongan yang menjual kebutuhan sehari-hari.
Prospektif atau tidaknya sebuah usaha,
tidak selalu bisa dilihat dari nilai kebutuhan barang yang
dijualnya:primer, sekunder, tertier. Karena nilai kebutuhan itu
sendiri juga kadang relatif. Bagi sebagian orang, dalam
kondisi-kondisi tertentu kebutuhan tertier seperti gorden bisa saja
menjadi kebutuhan sekunder bahkan mungkin jadi kebutuhan primer.
Jadi, jika masih ada pertanyaan, masih
prospektifkah terjun atau mengelola usaha gorden? Maka jawabannya
tentu saja ya. Satu keluarga mungkin tidak membeli gorden setiap lima
tahu sekali, tapi jika anda lihat pembangunan perumahan-perumahan
baru, baik dikota-kota maupun di pedesaan, maka kita bisa
menyimpulkan bahwa usaha yang satu ini masih sangat bisa diandalkan
untuk digeluti dan membuahkan keuntungan. Begitu pula dengan
perkantoran, rumah sakit, sekolah, kampus dan berbagai tempat lainnya
yang membutuhkan gorden, maka sudah bisa dipastikan, jika anda
berminat untuk menggeluti usaha ini, segera anda bulatkan niat,
fokuskan perhatian, cari mitra usaha yang bisa membimbing anda dalam
mengembangkan usaha gorden, dan anda bisa menyimpulkan sendiri, masih
prosfektifkah usaha ini?
0 Response to "Prospek Usaha Gorden"
Posting Komentar